Oleh: Nuri Dara Susanti
(Mentri Riset BEM KM UNDIP 2012)
Waktu Isya wisma Hanifah
Puji syukur hanyalah bagi Allah SWT, yang telah menjadikan Islam din yang sempurna, sebagai petunjuk bagi manusia dalam menempuh kehidupan di dunia ini, yang telah mngutus Nabi yang sempurna untuk mentarbiyah umat manusia menuju kemuliaan dan kemenangan. Pementor terbaik sepanjang sejarah.
Tarbiyah bukan segala-galanya memang tapi segala-galanya bermula dari tarbiyah. Melalui aktivitas tersebut adalah salah satu sarana bagi kita untuk lebih mengenal cahaya Islam. Terdapat peranan seorang pengajar atau guru dalam mentarbiyah atau mendidik. Tarbiyah bisa melibatkan 3 unsur dalam waktu yang berbarengan, yaitu teori, seni, dan pengalaman. Dari segi teori, banyak buku yang membicarakan tarbiyah Islamiyah. Akan tetapi, m ? entarbiyan bukan hanya masalaj teori, akan tetapi ada sisi seni, lebih-lebih pengalaman, yang memerlukan sentuhan tersendiri.
Saya telah merasakan manisnya tarbiyah, menjadi mente atau metarabbi sekaligus menjadi pementor. Mungkin tanpa sentuhan tarbiyah, kita masih dalam kesesatan yang sama.
Mungkin diantara kita juga, dulunya belum bisa sholat lima waktu di awal waktu, atau bagi kaum hawa belum mengenal bahwa menutup aurat (berjilbab) adalah wajib, bahkan dulunya mungkin kita yang masih membaca al-qurannya terbata-bata dan anti dengan aktivitas keruhaniyan, tidak punya mimpi dan cita-cita yang akan dituju. Tapi, subhanallah, kita dimuliakan dengan tarbiyah, dan kita menjadi mengerti arti kehidupan ini ^_^. Beberapa fenomena pementor adalah dia yang dulunya awam terhadap Islam, bagi akhwat mungkin dia tidak berjilbab.Kita awali dengan Q.S At-taubah:72 “ Adapun orang-orang yang beriman laki-laki dan perempuan, sebagian mereka menjadi penolong sebagian yang lain. Mereka menyuruh mengerjakan yang makruf dan mencegah yang mungkar, mendirikan sholat, menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allah dan RasulNya. Mereka laki-laki dan perempuan akan diberi rahmat oleh Allah.”Bagi yang mungkin punya cita-cita jadi guru, mungkin ini jawaban Allah, ya ga bro!. Menjadi Pementor, hmmm, respon masing-masing bisa berbeda-beda. Termasuk saya, dulu benar-benar ogah-ogahan. Manusiawi ketika ada perasaan ga pantes coy, ilmu yang minim, bekal kemampuan ga punya, belum siap, pribadi yang masih kacau hehe. Alhamdulillah ketika coba kembali dihayati, “Menjadi Pementor” adalah sebuah kesempatan yang Allah berikan kepada kita, dari ratusan mahasiswa PSIK UNDIP kita terpilih untuk mendapatkan kesempatan ini. Sekali lagi, ini adalah salah satu sarana untuk menjadikan kita lebih baik, cara Allah menjaga kita. Tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini, menunggu sampai kita siap? Sampai kapan pun kita tidak akan pernah merasa siap, mungkin saja dakwah ini akan lumpuh. Berkaca pada para sahabat Nabi, binaan-binaan Rasulullah dan menjadi generasi yang terbaik, mereka menyampaikan apa yang dijarkan Rasulullah tanpa menunggu sampai al-Qur’an itu turun secara lengkap. Bukankah indah, kita menjadi salah satu mata rantai perjuangan Rasulullah dalam menegakkan syariat Islam melalui tangan-tangan kita. Dengan menjadi pementor memang minimalnya kita harus mempunyai kapasitas minimal 1 level di atas mutarabbi kita nantinya, nah dari situlah sarana akselerasi kita menjadi lebih baik karena ada tuntutan. Misal saja, mutarabbi kita sehari tilawahnya 3 lembar minimal kita 6 lembar, hafalan muttarabbi kita 10 surat, seorang pementor 15 surat atau 20 surat dan seterusnya amal yaumiyahnya, akhlaknya. Kembali kepada pilihan atau kemauan. Hal tersebut sarana untuk memotivasi kita dalam meningkatkan amal.
“Demi Allah, jika Allah memberi petunjuk kepada satu orang karenamu, itu lebih baik bagimu daripada unta merah.” (Muttafaq Alaih)
“Sesungguhnya Allah, malaikatNya, serta penduduk langit dan bumi, hingga semut yang ada di lubangnya, dan ikan-ikan yang ada di laut, (semuanya) berselawat atas orang yang mengajarkan kebaikan kepada manusia.” (HR. Tirmidzi)
“Barangsiapa membuat suatu sunnah yang baik dalam Islam maka baginya pahala dari hal itu dan mendapat pahala yang sepadan dari pahala orang lain yang mengerjakannya tanpa mengurangi pahala dari orang lain itu sedikit pun…” (HR. Ahmad)
Subahanallah, bayangkan saudaraku yang dimuliakan Allah, multi level pahala yang akan kita petik nanti, apabila kita mengajarkan suatu kebaikan kemudian kebaikan itu diterapkan oleh mente-mente kita, dan mente kita mengajarkan pada yang lain, pahal tersebut akan terus mengalir,indah bukan?
Hadits yang lain, bahkan malaikat Allah dan seluruh penduduk di bumi bersalawat untuk kita dan memohonkan ampunan. Mari bersama kita meluruskan niat. Mana mungkin Allah membiarkan kita, ketika kita disibukkan mengurusi atau memikirkan orang lain. Tolonglah Agama Allah “Niscaya Allah akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu (Q.S Muhammd:7).wallahua’alam.
Sarana pendewasaan diri, karena menjadi pementor kita terlatih untuk empati, berlatih bicara di depan umum, menjadi sosok keibuan, kebapakan, seorang kakak, dan seorang sahabat. Pada akhirnya, inti dari sebuah dakwah adalah pengkaderan
Newri_fighting perindu syurga
Selayaknya bagi jiwa-jiwa yang mengazamkan dirinya di jalan ini
Menjadikan dakwah sebagai lagu utama
Dialah visi, dialah obsesi
Dialah yang menggelayuti di setiap nafas,
Dialah yang akan mengantarkan jiwa ini ke maghfirah Tuhannya Kelak
Ribuan Langkah kau tapaki pelosok negeri kau sambangi
Tanpa kenal lelah jemu sampaikan Firman Tuhan-mu
Terik matahari tak surutkan langkahmu
Deru hujan badai tak lunturkan azam-Mu
Raga kan terluka tak jeri kan nyalimu
Fatamorgana dunia tak silaukan pandanganmu
Semua mahluk bertasbih panjatkan ampun bagimu
Semua makhluk berdo’a limpahkan rahmat atasmu
Duhai pewaris Nabi duka fana tak berarti
Surga kekal nan abadi balasan ikhlas di hati
Cerah hati kami kau semai nilai nan suci
Tegak panji illahi
Bangkit generasi rabbani
-Sang Murabbi-
0 komentar:
Posting Komentar
tanggapan anda :