Ketika Rasulullah saw ditanya, siapa wanita yang
paling dicintainya, dengan tegas beliau menjawab, "'Aisyah." Apabila
'Aisyah menginginkan sesuatu Rasulullah pasti akan memenuhinya. Rasulullah
meninggal di rumah 'Aisyah dan dalam pelukannya. Bahkan pada detik-detik
wafatnya air ludah 'Aisyah bercampur dengan air ludah Rasulullah pada kayu
siwak. Keagungan dan kecerdasan 'Aisyah tidak lepas dari posisinya sebagai
istri Rasulullah yang sangat sukses. Dia mampu menyandingkan antara hak dan
kewajiban sebagai istri. Dia juga mampu memberikan ketentraman cinta dan
membantu tugas-tugas suami dalam menyebarkan risalah Islam. Ka renanya 'Aisyah
sangat tepat dijadikan teladan bagi setiap istri yang mendambakan kebahagiaan
dunia dan akhirat.Jika Anda ingin mengetahui sosok istri ideal dan salehah,
Anda tidak salah membacanya dari sosok 'Aisyah. Jika Anda ingin menjadi istri
terbaik bagi suami, anak-anak, keluarga dan masyarakat, Anda tepat belajar dari
'Aisyah, ibunda orang-orang mukmin. Bila Anda mendambakan rumah tangga yang
sakinah, mawadah warahmah, tepat sekali Anda mengambil teladan dari rumah
tangga Aisyah dan Rasulullah.
Nama lengkapnya Aisyah binti Abi Bakar bin
Utsman, biasa dipanggil Ummu Abdillah, dan digelari Ash-Shiddiqah (wanita
yang membenarkan). la juga masyhur dengan panggilan ummul mukminin,
dan Al-Humaira’, karena warna kulitnya sangat putih.
la dilahirkan tahun ke-4 atau ke-5 setelah kenabian. la menceritakan, bahwa
Nabi pernah mengatakan kepadanya, “Aku bermimpi melihat kamu sebanyak
dua kali. Malaikat datang kepadaku dengan membawa selembar kain
sutra (foto) sambil berkata, “Inilah istrimu, maka bukalah penutup
wajahnya!” Setelah kubuka, ternyata itu adalah kamu. Maka aku berkata,
“Sekiranya perkara ini datangnya dari Allah, pasti ia terlaksana.” (HR.
Al-Bukhari)
Pada saat Rasulullah menikahi Aisyah, beliau memberinya mahar sebesar 400
dirham.
Keistimewaan Aisyah RA:
a. Aisyah adalah istri yang paling dicintai oleh Rasulullah, dan yang
paling banyak merawikan hadits dari Beliau. Ia merawikan 2210 hadits, 279 di
antaranya terdapat di dalam Shahih Bukhari.
b. Ia adalah wanita yang paling luas ilmu dan pemahamannya di antara
seluruh wanita umat ini. Ia termasuk wanita muslimah yang paling faqih dan
paling mengerti tentang sastra dan agama. Banyak pembesar sahabat yang bertanya
kepadanya tentang masalah-masalah fiqih, dan ia pun menjawab
pertanyaan-pertanyaan mereka.
c. Wanita yang dinyatakan kesuciannya dalam Al Qur’an. Kecintaan Rasulullah
kepada Aisyah pernah menimbulkan kecemburuan di hati sebagian orang. Mereka
menuduh Aisyah berbuat zina, padahal ia adalah wanita yang senantiasa menjaga
kesucian dan kehormatan dirinya. Allah telah membebaskannya dari tuduhan
tersebut di dalam Kitab-Nya.
d. Tentang Aisyah, Rasulullah pernah mengatakan, “Keutamaan Aisyah
atas wanita-wanita yang lainnya adalah seperti keutamaan tsarid (makanan yang
terdiri dari roti dan daging) atas makanan lainnya.” (HR. Al-Bukhari)
e. Ketika Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam sakit,
Beliau meminta izin kepada istri-istrinya agar Beliau dirawat di rumah Aisyah.
f. Amr bin Ash pernah bertanya kepada Rasul, “Siapakah orang yang paling
Anda cintai?” Beliau menjawab, “Aisyah”. “Dari kalangan laki-laki?” tanya Amr.
“Ayahnya, Abu Bakar”, jawab Beliau. “Kemudian siapa?” tanya Amr. “Umar bin
Khaththab”, jawab Beliau.” (HR. Al-Bukhari)
g. Satu-satunya wanita yang dinikahi Rasulullah yang masih gadis.
h. Aisyah adalah wanita terkemuka dengan segudang keistimewaan, terkemuka
dalam kedermawanan, kezuhudan dan sifat-sifat yang mulia.
i. Jibril as. memberi salam kepadanya
Ibnu Syihab menyatakan bahwa Abu Usamah berkata, “Sesungguhnya “Aisyah RA.
pernah mengungkapkan bahwa pada suatu hari Rasulullah saw. berkata kepadanya,
“Hai ‘Aisyah, ini Jibril. la mengucapkan salam kepadamu.” ’Aisyah
membalas, “Wa ‘alaihis Salaam wa Rahmatullah wa
Barakaatuh (semoga Jibril juga mendapat kesejahteraan, limpahan kasih
sayang dan berkah dari Allah), Engkau (Rasulullah SAW) melihat sesuatu yang
tidak dapat kulihat.” (Muttafaq ‘alaih)
j. Wahyu turun saat Nabi berselimut bersama Aisyah
”….Demi Allah sesungguhnya Allah tidak pernah menurunkan wahyu ketika aku
sedang dalam satu selimut dengan siapapun di antara kalian (istri-istri Nabi),
selain Aisyah”. (HR Bukhari)
k. Wanita yang sangat zuhud dan dermawan luar biasa, ahli ibadah dan puasa.
supported by: Dept. HubJar FOSIMMIK 2012
0 komentar:
Posting Komentar
tanggapan anda :