Cool Blue Outer Glow Pointer

Ads 468x60px

Labels

Minggu, 01 Juli 2012

The Great Wife Aisyah Ra



Ketika Rasulullah saw ditanya, siapa wanita yang paling dicintainya, dengan tegas beliau menjawab, "'Aisyah." Apabila 'Aisyah menginginkan sesuatu Rasulullah pasti akan memenuhinya. Rasulullah meninggal di rumah 'Aisyah dan dalam pelukannya. Bahkan pada detik-detik wafatnya air ludah 'Aisyah bercampur dengan air ludah Rasulullah pada kayu siwak. Keagungan dan kecerdasan 'Aisyah tidak lepas dari posisinya sebagai istri Rasulullah yang sangat sukses. Dia mampu menyandingkan antara hak dan kewajiban sebagai istri. Dia juga mampu memberikan ketentraman cinta dan membantu tugas-tugas suami dalam menyebarkan risalah Islam. Ka renanya 'Aisyah sangat tepat dijadikan teladan bagi setiap istri yang mendambakan kebahagiaan dunia dan akhirat.Jika Anda ingin mengetahui sosok istri ideal dan salehah, Anda tidak salah membacanya dari sosok 'Aisyah. Jika Anda ingin menjadi istri terbaik bagi suami, anak-anak, keluarga dan masyarakat, Anda tepat belajar dari 'Aisyah, ibunda orang-orang mukmin. Bila Anda mendambakan rumah tangga yang sakinah, mawadah warahmah, tepat sekali Anda mengambil teladan dari rumah tangga Aisyah dan Rasulullah.




Nama lengkapnya Aisyah binti Abi Bakar bin Utsman, biasa dipanggil Ummu Abdillah, dan digelari Ash-Shiddiqah (wanita yang membenarkan). la juga masyhur dengan panggilan ummul mukminin, dan Al-Humaira’, karena warna kulitnya sangat putih.
la dilahirkan tahun ke-4 atau ke-5 setelah kenabian. la menceritakan, bahwa Nabi pernah mengatakan kepadanya, “Aku bermimpi melihat kamu sebanyak dua kali. Malaikat datang kepadaku dengan membawa selembar kain sutra (foto) sambil berkata, “Inilah istrimu, maka bukalah penutup wajahnya!” Setelah kubuka, ternyata itu adalah kamu. Maka aku berkata, “Sekiranya perkara ini datangnya dari Allah, pasti ia terlaksana.” (HR. Al-Bukhari)
Pada saat Rasulullah menikahi Aisyah, beliau memberinya mahar sebesar 400 dirham.
Keistimewaan Aisyah RA:
a. Aisyah adalah istri yang paling dicintai oleh Rasulullah, dan yang paling banyak merawikan hadits dari Beliau. Ia merawikan 2210 hadits, 279 di antaranya terdapat di dalam Shahih Bukhari.

b. Ia adalah wanita yang paling luas ilmu dan pemahamannya di antara seluruh wanita umat ini. Ia termasuk wanita muslimah yang paling faqih dan paling mengerti tentang sastra dan agama. Banyak pembesar sahabat yang bertanya kepadanya tentang masalah-masalah fiqih, dan ia pun menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka.

c. Wanita yang dinyatakan kesuciannya dalam Al Qur’an. Kecintaan Rasulullah kepada Aisyah pernah menimbulkan kecemburuan di hati sebagian orang. Mereka menuduh Aisyah berbuat zina, padahal ia adalah wanita yang senantiasa menjaga kesucian dan kehormatan dirinya. Allah telah membebaskannya dari tuduhan tersebut di dalam Kitab-Nya.

d. Tentang Aisyah, Rasulullah pernah mengatakan, “Keutamaan Aisyah atas wanita-wanita yang lainnya adalah seperti keutamaan tsarid (makanan yang terdiri dari roti dan daging) atas makanan lainnya.” (HR. Al-Bukhari)

e. Ketika Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam sakit, Beliau meminta izin kepada istri-istrinya agar Beliau dirawat di rumah Aisyah.

f. Amr bin Ash pernah bertanya kepada Rasul, “Siapakah orang yang paling Anda cintai?” Beliau menjawab, “Aisyah”. “Dari kalangan laki-laki?” tanya Amr. “Ayahnya, Abu Bakar”, jawab Beliau. “Kemudian siapa?” tanya Amr. “Umar bin Khaththab”, jawab Beliau.” (HR. Al-Bukhari)

g. Satu-satunya wanita yang dinikahi Rasulullah yang masih gadis.

h. Aisyah adalah wanita terkemuka dengan segudang keistimewaan, terkemuka dalam kedermawanan, kezuhudan dan sifat-sifat yang mulia.

i. Jibril as. memberi salam kepadanya
Ibnu Syihab menyatakan bahwa Abu Usamah berkata, “Sesungguhnya “Aisyah RA. pernah mengungkapkan bahwa pada suatu hari Rasulullah saw. berkata kepadanya, “Hai ‘Aisyah, ini Jibril. la mengucapkan salam kepadamu.” ’Aisyah membalas, “Wa ‘alaihis Salaam wa Rahmatullah wa Barakaatuh (semoga Jibril juga mendapat kesejahteraan, limpahan kasih sayang dan berkah dari Allah), Engkau (Rasulullah SAW) melihat sesuatu yang tidak dapat kulihat.” (Muttafaq ‘alaih)

j. Wahyu turun saat Nabi berselimut bersama Aisyah
”….Demi Allah sesungguhnya Allah tidak pernah menurunkan wahyu ketika aku sedang dalam satu selimut dengan siapapun di antara kalian (istri-istri Nabi), selain Aisyah”. (HR Bukhari)

k. Wanita yang sangat zuhud dan dermawan luar biasa, ahli ibadah dan puasa.


supported by: Dept. HubJar FOSIMMIK 2012

0 komentar:

Posting Komentar

tanggapan anda :