Sepenggal
Sejarah Islam di Benua “Bermata Biru”
Sering
kita mendengar sejarah Islam di Indonesia ataupun di negara Timur Tengah sana.
Namun ada sepenggal cerita mengenai sejarah Islam di sebuah Benua yang terkenal
dengan penduduknya yang “atheis”. Andalusia.
Pernahkah kalian mendengarnya?
Bagi
yang belum tahu, Andalusia merupakan salah satu wilayah otonom di negara
Spanyol. Wilayah yang memiliki penduduk terpadat kedua yang membentuk negara
Spanyol. Ibukotanya adalah Sevilla.
Menurut salah
satu sumber yang saya baca, Andalusia berasal dari bahasa Arab “Al-Andalus”.
Andalusia terkenal
dengan daerah bagiannya seperti Cordoba, Sevilla, Granada,
Jaen, Almeria, Cadiz, Huelva dan Malaga. Islam
pertama kali masuk ke Spanyol pada tahun 711 M melalui jalur Afrika Utara.
Spanyol sebelum kedatangan Islam dikenal dengan nama Iberia/ Asbania, kemudian
disebut Andalusia, ketika negeri subur itu dikuasai bangsa Vandal. Dari
perkataan Vandal inilah orang Arab menyebutnya Andalusia.
Faktor-faktor
pendukung kemajuan Islam di Spanyol, diantaranya sangat ditentukan oleh adanya
penguasa-penguasa yang kuat dan berwibawa, yang mampu mempersatukan
kekuatan-kekuatan umat Islam, seperti Abd al-Rahman al-Dakhil, Abd al-Rahman
al-Wasith dan Abd al-Rahman al-Nashir.
Keberhasilan politik pemimpin-pemimpin tersebut ditunjang
oleh kebijaksanaan penguasa-penguasa lainnya yang memelopori kegiatan-kegiatan
ilmiah dan adanya toleransi yang ditegakkan oleh penguasa terhadap penganut
agama Kristen dan Yahudi.
Kemunduran dan kehancuran Islam
di Spanyol antara lain, konflik Islam dengan Kristen,tidak adanya Ideologi
pemersatu, kesulitan ekonomi, tidak jelasnya sistem peralihan kekuasaan
keterpencilan. yang berakhir pada
1492 dengan penaklukan kembali atas Granada oleh raja dan ratu Katolik.
Berikut adalah
beberapa tempat bersejarah umat muslim di Andalusia yang telah berubah
fungsinya saat ini :
Alhambra adalah nama sebuah kompleks istana
sekaligus benteng yang megah dari kekhalifahan bani ummayyah di Granada, Spanyol bagian selatan (dikenal dengan sebutan Al-Andalus ketika benteng ini didirikan), yang
mencakup wilayah perbukitan di batas kota Granada. Istana ini dibangun sebagai
tempat tinggal khalifah beserta para pembesarnya.
Masjid Agung
Cordoba atau yang lebih dikenal dengan Mezquita.
Masjid ini dibangun diatas tanah gereja St Vincent yang dibeli dari komunitas
Kristen setempat sebelum dimusnahkan. Masjid ini menjadi monumen yang paling
hebat dari Dinasti Umayyah, dimana ibukota Al-Andalusia berada di Cordoba.
Bangunan ini tidak hanya difungsikan sebagai
pusat religi, akan tetapi juga merupakan manifestasi sosial, budaya dan
politik. Setelah Reconquista (pengambil
alihan kekuasaan dari Muslim ke Kristen) di Spanyol, mesjid ini berubah menjadi
sebuah gereja, dengan menambahkan katedral Gothic ke tengah-tengah bangunan.
Saat ini seluruh bangunan masjid sudah digunakan untuk Katedral Córdoba di
Spanyol.
Wah..wah..Sebagai
generasi muda sudah saatya kita bangkit dan mengembalikan kejayaan Islam di
masa lalu. Dimulai dari membangkitkan semangat dalam diri dan lingkungan
sekitar. Bukankah berlomba-lomba dalam kebaikan akan membuat amalan kita tidak
pernah putus walaupun kita sudah tiada? (-RZ-)
Sangat bermanfaat. Terima kasih
BalasHapusMakasih sob udah share , blog ini sangat membantu sekali .............
BalasHapusbisnistiket.co.id