JAULAH MENTORING FOSIMMIK KE UGM
November 2013, Dept. Mentoring Fosimmik
bersama Badan Pengelola Mentoring Agama Islam (BPMAI) UNDIP berkesempatan untuk
jaulah ke UGM. Jaulah yang diikuti oleh perwakilan dari masing-masing pengelola
BPMAIF dan BPMAIU UNDIP ini merupakan bentuk silaturrahmi sekaligus study
banding antara pengelola mentoring UNDIP dengan pengelola mentoring UGM.
Kegiatan yang tepatnya dilaksanakan pada Sabtu-Ahad, 22-23 November 2013 lalu
ini merupakan salah satu bentuk usaha BPMAI UNDIP untuk semakin meningkatkan
kualitas mentoring di UNDIP.
Fosimmik UNDIP yang diwakili oleh Siti
Nur Kholifah (2012), Evi Oktaviani A (2012), dan Ulfah Habibah (2012) bersama
dengan perwakilan dari BPMAIF lainnya disambut hangat oleh pengurus mentoring
UGM. Setelah sambutan, serta ramah tamah dari tuan rumah, kegiatan selanjutnya
diisi dengan sharing keadaan dan
keberjalanan antara pengelola mentoring UNDIP dan UGM.
Badan pengelola mentoring UGM yang
biasa disebut AAI (Asistensi Agama Islam) ini ternyata juga
memiliki nama plesetan agar lebih dekat dengan mahasiswa dan terkesan
menyenangkan yaitu Asyik, Akrab, Islami (AAI). Inilah yang menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi mentoring di UGM. AAI ini memiliki 16
pengelola dari berbagai fakultas.
Masjid Kampus UGM
|
Diskusi mengenai kondisi mentoring dari
BPMAI dan AAI serta solusi yang diharapkan
|
Kelebihan dari AAI UGM ini ikut andil dan memiliki kontribusi 20% nilai untuk mata
kuliah agama Islam. Maka langkah awal yang dilakukan adalah pengenalan
terhadap AAi itu sendiri kepada MABA saat verifikasi, kemudian bimbingan
sholat, bimbingan membaca AlQur’an, dan menyampaikan inovasi pengalaman secara
menyeluruh / komprehensif. Lalu kapan UNDIP bisa seperti itu? Ya semoga cepat
terwujud. Amiin.
Sebelum proses asistensi(mentoring) ini berlanjut, dilakukan tes pengelompokan
mentoring juga sama halnya dengan di UNDIP dengan jumlah setiap kelompok 7-8 orang.
Kemudian diadakan acara seminar, kuliah umum, dan pendataan melalui formulir online maupun manual. Sedangkan upaya
untuk mewajibkan kegiatan mentoring yang berlangsung selama 1 semester untuk mahasiswa baru ini dengan mencari orang-orang untuk menjadi garda terdepan
dengan menggait para dosen, dan birokrasi. Selain itu juga mencari
orang-orang yang berpotensi dalam agama untuk membantu pementor dalam membantu
proses mentoring yaitu sebagai asisten mentoring/astor agar keberlangsungan
mentoring dapat berjalan dengan baik.
AAI
ini dalam ranah kerjanya diserahkan pada fakultas masing-masing karena fakultas
yang paling tahu bagaimana keadaan mentoringnya. Hanya saja tetap membuat
laporan tertulis bentuk pertanggungjawaban AAI ke Akademik sesuai kurikulum
yang dibuat. Misalnya tentang kegiatannya seperti menghafal Alqur’an,
bimbingan sholat, sikap dan perilaku sebelum dan selama mengikuti mentoring, dsb.
Data-data dari laporan inilah yang akan memperkuat posisi AAI. Untuk SDM /
pementor itu sendiri sudah dipersiapkan satu semester sebelum mentee datang sebagai mahasiswa baru. Sedangkan untuk pementor itu sendiri sangat dibutuhkan komitmen yang
kuat karena jika tidak maka akan digantikan oleh orang lain yang lebih
berkompeten.
Nah, ketika sesi diskusi telah berakhir dan telah mendapat
banyak pelajaran dari AAI UGM, saatnya penyerahan kenang-kenangan dari BPMAI UNDIP.
Ternyata
dari teman-teman AAI juga telah menyiapkan banyak kenang-kenangan. Diantaranya ada PIN, makanan khas Yogyakarta,
kaos, dan sebagainya.
Setelah
banyak ilmu yang telah diperoleh, saatnya untuk kembali ke semarang, ke kampus UNDIP
tercinta untuk mengaplikasikan apa yang telah di dapatkan dari teman-teman AAI
UGM tersebut. Dari studi banding ini diharapkan BPMAI
dapat mengambil banyak pelajaran demi keberjalanan mentoring UNDIP yang lebih
baik. Semoga
keberjalanan mentoring UNDIP akan menjadi lebih baik dan lebih baik lagi. Dan
semoga dari BPMAIU dan AAI UGM dapat berjumpa lagi saling berbagi ilmu di lain
kesempatan. Amiin. (*Siti
Nur Kholifah)
0 komentar:
Posting Komentar
tanggapan anda :