Kamis,
5 maret 2015 kemarin merupakan hari yang cukup menegangkan bagi anggota bidang
Annisa Fosimmik Undip 2015 pasalnya bagi mereka (khususnya para anggota baru) hari
itu mereka menggelar acara kajian Annisa yang rutin dilaksanakan setiap kamis
sore diminggu pertama per bulannya. Tema
yang dibahas pada kajian sore itu ialah ISLAMOPHOBIA. Waaah pasti banyak yang
masih asing kan dengan kalimat itu??
Yaa
dengan hanya mendengar katanya saja mungkin kebanyakan kita sudah bisa
mengartikan atau memahami apa itu islamophobia. Islamophobia dapat diartikan
dengan cara memisahkan dua kata aslanya yaitu islam dan phobia, sehingga dengan
pengertian tersebut islamophobia berarti
ketakutan terhadap islam atau anti terhadap islam. Bentuk ketakutan ataupun
ke-anti-an terhadap islam ini bukan hanya ditujukan pada agama islam itu
sendiri tetapi pada semua elemen mulai dari ajarannya, pedomannya (Al-Qur’anul
Karim), umatnya, tempat ibadahnya, dan setiap bentuk kegiatan yang dilakukan
umat muslim. Islamophobia sendiri awalnya berkembang di negara – negara barat baik amerika maupun
eropa dimana dahulu terjadi sebuah peperangan antara bangsa barat yang
mayoritas merupakan umat non muslim dengan umat muslim yang dipicu karena ke
iri hatian, kekhawatiran, dan ketakutan bangsa barat terhadap agama
islam yang pada saat itu mengalami puncak kejayaan disebabkan ideologi islam
merupakan ideologi yang lebih tinggi dari yang mereka anut yang dirasa
menimbulkan ancaman sehingga harus dihancurkan.
Sekarang
pertanyaannya apakah sifat islamophobia hanya terjadi atau dimiliki oleh umat
non muslim saja? atau
bahkan umat muslim juga banyak yang memiliki islamophobia? ya hal itu memang
terjadi meskipun tentunya berbeda ekspresi islamophobia antara umat non muslim
dengan umat muslim yaitu bahwa umat non muslim secara terang-terangan menyatakan
ke-antiannya terhadap islam dengan berbagai tindakan yang merugikan bahkan
mengancam keselamatan umat muslim seperti halnya penganiayaan terhadap umat
muslim di negara barat, dilarangnya mendirikan masjid, pengucilan, dan sebagainya.
Sedangkan umat muslim sendiri
tidak banyak mengekspresikan islamophobia-nya namun dapat dilihat dari akhlak/sikapnya
dalam keseharian. Islamophobia umat muslim ini justru menjadi lebih mengkhawatirkan
karena hal itu sangat berpengaruh pada kemunduran akhlak umat muslim dan
bagaimana pandangan terhadap islam yang sejatinya akhlak umat muslim merupakan
cerminan islam. Nah untuk mengetahui bahwa seorang muslim mengidap islamophobia
dapat dilihat dengan beberapa indikator dibawah ini :
- 1. Banyak mengetahui/mencari informasi tentang islam dengan segala pengetahuannya.
S seorang
muslim yang baik haruslah paham dan memiliki banyak pengetahuan islam dengan
tidak hanya mengikuti saja tanpa tau ilmunya. Jika seseorang mengaku islam
tetapi tidak mengetahui ilmu-ilmu islam maka orang tersebut memiliki
kemungkinan mengidap islamophobia
- 2 Rajin beribadah.
Ibadah
yang dimaksudkan dalam hal ini tentunya ialah ibadah sunnah, mengapa bukan
ibadah fardlu? Ibadah fardlu bukanlah suatu indikator karena itu merupakan
kewajiban yang tidak bisa diganggu gugat. Umat muslim sebaiknya memiliki ibadah
sunnah unggulan karena ibadah unggulan akan menjadi cahaya penuntun kita di
akhirat nanti. Seseorang yang malas beribadah dapat diindikasikan ia memiliki
islamophobia.
- 3. Su’udzan terhadap sesama muslim.
Semua
umat muslim adalah saudara maka tidak ada saudara yang pantas saling memiliki
prasangka buruk.
- 4. Senang berteman dengan Non-Muslim.
Seorang
muslim merupakan orang yang fleksibel, aktif, mudah bergaul dan dalam pergaulan
di dunia islam telah mengatur bagaimana seharusnya umatnya memilih teman
bergaul. Dalam hal ini umat muslim dibolehkan bergaul dengan non muslim selama
mereka tidak memiliki kepentingan yang merugikan islam. Namun umat muslim juga
dilarang bergaul dengan non muslim jika mereka merupakan kafir yang memerangi
islam.
- 5. Senang menggunakan/mengonsumsi produk dari Non- Muslim.
Halal
dan baik merupakan syarat utama bahan makanan yang boleh dikonsumsi umat
muslim, untuk mencegah secara tidak sengaja kita mengkonsumsi yang diharamkan
karena keterbatasan pengetahuan mengenai asal makanan maka sebaiknya kita
ttidak atau mengurangi dengan memilah-milah produk dari negara yang mayoritas
penduduknya non muslim.
- 6. Mengkafirkan umat muslim.
Hak
muslim, 2 diantaranya ialah haram ditumpahkan darahnya (dibunuh) dan haram dikafirkan
sehingga jika ada yang baik sengaja maupun tidak sengaja mengkafirkan seorang
muslim meskipun muslim tersebut bersikap yang tidak mencerminkan akhlak seorang
muslim maka ia berkemungkinan memiliki islamophobia.
- 7. Lebih mementingkan perkara lain selain Allah SWT.
Seorang
muslim yang memiliki sifat ini ia sangat mungkin mengidap islamophobia karena
menomer duakan Allah SWT merupakan perbuatan syirik.
- 8. Memperolok Al- Qur’an.
Nah
itulah islamophobia, sebagai seorang muslim tidak sepatutnya dalam hati kita
terdapat benih-benih islamophobia karena hal itu tidak hanya merugikan diri
kita sendiri dengan tidak didapatkannya ridha Allah SWT namun juga merugikan
semua umat muslim. Mendekatkan diri kepada Allah dengan memperbaiki dan
meningkatkan ibadah fardlu serta sunnahnya, berkumpul dengan orang yang shaleh,
dan senantiasa kembali kepada Islam adalah obat yang ampuh untuk menyembuhkan
Islamophobia.
Nah demikianlah pembahasan tentang islamophobia yang telah
disampaikan oleh ukh Aya. Karena faktanya sekarang sudah banyak tanda-tanda
islamophobia yang muncul di sekitar kita, maka sudah sepatutnya bagi kita
(orang-orang muslim) agar senantiasa menjaga diri dari perbuatan islamophobia.
Semoga kita semua berada dalam lindungan-Nya.. amin