Cool Blue Outer Glow Pointer

Ads 468x60px

Labels

Jumat, 18 Januari 2013

Proker Kehidupan


Bismillah, sebuah refleksi.... Jika Senin, 14/1/2013 baru saja kemarin melakukan rapat kerja, pemaparan proker-proker yang akan kita jalani untuk masa kepengurusan sebuah wajihah setahun ke depan. Di sana dapat kita lihat begitu banyak acara-acara yang kita buat. Mulai dari proker yang merupakan proker tahun lalu, hingga proker baru hasil kreatif kita. Dari proker-proker  kecil hingga proker besar yang membutuhkan dana besar pula. Dananya tak hanya jutaan bahkan puluhan juta. Semua amat jelas dari abstraksi kegiatan, sasaran, tujuan, target, hingga parameter keberhasilannya.. Begitu pula timeline yang kita buat, amat terpapar  jelas apa yang akan kita lakukan setahun mendatang. Kitapun berusaha keras meng-goalkan proker masing-masing untuk orang lain, untuk kemaslahatan ummat. Subhanallah... InsyaAllah semua itu kita rancang sebaik mungkin, dan dapat dilihat hasilnya saat LPJ-an nanti.
Refleksi pada kehidupan, jika dipikir-pikir sebenarnya agenda-agenda itu tak jauh berbeda dari roda kehidupan kita. Jika kita mampu membuat proker-proker yang sedemikian banyak, kreatif, dengan dana yang tidak sedikit pula. Pun tujuan kita juga untuk dakwah, untuk ummat, untuk orang lain kenapa untuk menerapkan pada diri sendiri lebih sulit atau bahkan tidak terfikirkan?!.

Mungkin, di liburan yang panjang ini, coba tengok kanan-kiri. Mulai dari yang paling dekat, kepada orang tua kita misalnya. Pernahkah kita berfikir untuk ‘mengadakan proker’ memberikan kejutan yang membuat mereka tersenyum dan memeluk kita? Pernahkah kita membuat planning memberikan kejutan dengan budget 100rb misalnya, atau barangkali kita malah merasa sayang untuk mengeluarkan budget sebesar itu??? Padahal itu sangat-sangat jauh dengan dana yang harus kita adakan untuk agenda kita, yang kita bilang untuk ummat. Sedang ini untuk orang tua kita sendiri, pernahkah?. Itu untuk orang tua kita, insyaAllah kebanyakan dari kita sangat mudah melakukannya. Kemudian, kalau untuk saudara, kakak, keponakan, paman, bibi, kakek, nenek- bagaimana?


Mas'ul FOSIMMIK memimpin Raker

Sekarang coba kita buka jendela, lihat tetangga di sekitar rumah kita. Sudahkah mereka merasakan akan adanya kita? Sudahkah mereka merasakan kebermanfaatan akan adanya kita? Sudahkah mereka merasa membutuhkan keberadaan kita? Pernahkah mereka merindukan kehadiran kita ditengah-tengah mereka? Atau selama ini..... bahkan mengetahui antara saat kita dikampung, di tengah-tengah mereka dengan saat kita berada dikampus tak ada bedanya, alias tidak tau. ‘Nggak ngeh’?!
Jika saat ini di rumah atau bahkan masih berkutat di kos kesayangan. Coba kita buka jendela luar kos, kalau tidak ada jendela ke arah luar coba tengok keluar. Jalan kaki keliling sebentar, sambil tadabbur alam sambil instrospeksi. Mungkin selama hampir satu setengah tahun ini, orang-orang di sekeliling kos tempat tinggal kita untuk thalabul ilmi ini belum pernah merasakan ‘sentuhan’ tangan kita. Sederhananya, tau nama kita misalnya. Atau jangan-jangan hanya sekedar tau kita ada ditengah-tengah mereka-pun tidak tau?!.
Itulah, memang benar peribahasa yang kita dapatkan saat SD dulu. Semut di seberang lautan tampak, tapi gajah di pelupuk mata tidak nampak. Mungkin artinya sedikit berbeda, bukan kesalahan yang dimaksud. Tapi sasaran dakwah kita selama ini. Mungkin karena sebagian besar hidup kita dihabiskan di kampus, menjadikan kita lebih respek dengan anomali-anomali permasalahan dakwah di kampus. Jadi,.....
Nah, liburan yang panjang ini saatnyalah kita memaksimalkan diri memberi manfaat yang sebesar-besarnya untuk orang-orang terdekat kita ini. Memikirkan lebih jernih lagi apa yang bisa kita lakukan untuk mereka. Misalnya, bisa dimulai dari birul walidain semaksimal mungkin untuk ibu-bapak yang selama ini merindukan kita, lebih berinteraksi dengan tetangga, lebih respek dengan kebutuhan mereka, lebih berfikir apa yang bisa kita berikan, dan PR dakwah lain yang belum terlintas dalam benak kita. Mungkin bisa kita buat seperti proker-proker kita, abstraksi nya apa, tujuannya apa, parameter keberhasilannya apa. Jika proker-proker organisasi, kita laporkan saat LPJ-an tengah tahun atau akhir tahun, lalu bagaimana dengan ‘LPJ-an’ yang sesungguhnya di akhirat nanti? Ketika seluruh proker kehidupan harus dilaporkan. Tak lagi mulut yang berbicara, tapi organ kitalah sebagai saksi yang berbicara. Mari kita pikirkan!. Wa Allahu ‘alam bish shawab. (SM)

AllahuAkbar!


2 komentar:

  1. astagfirullah, kadang kita hanya berkutat pada dakwah dikampus kita padahal sesungguhnya tugas utama kita adalah dakwah ke masyarakat yang ada disekitar kita..

    BalasHapus
  2. iya Ukh.. sy lgsg mngudurkan dr dari organisasi yg br ndaftar... krn mrs blm byk mberi manfaat tuk org terdekat...

    BalasHapus

tanggapan anda :